Rumus Kecepatan Putar Mesin Bubut Adalah Rpm

Rumus Kecepatan Putar Mesin Bubut Adalah Rpm

Cs = π.d.n Meter/ menit

Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:

Sumber : P4TK BMTI Bandung

1. Untuk mencari kecepatan putaran mesin bubut dapat menggunakan rumus ….   \begin{aligned}a. n=\frac{1000\bullet C_s}{\pi\bullet d}rpm\end{aligned}  \begin{aligned}b. n=\frac{1000\bullet C_s}{\pi\bullet d}langkah/menit\end{aligned}  \begin{aligned}c. n=\frac{1000\bullet C_s}{\pi\bullet d}m/menit\end{aligned}  \begin{aligned}d. n=\frac{1000\bullet C_s}{\pi\bullet d}m/jam\end{aligned}  \begin{aligned}e. n=\frac{1000\bullet C_s}{\pi\bullet d}m/detik\end{aligned}

Jawaban yang benar adalah \begin{aligned}n=\frac{1000\bullet C_s}{\pi\bullet d}rpm\end{aligned}

2. Membubut benda kerja berdiameter 108 mm dengan kecepatan potong 25 m/menit. Putaran mesinnnya adalah ....   a. 73,72 rpm   b. 83,72 rpm   c. 93,72 rpm   d. 103,72 rpm   e. 115.73 rpm

Jawaban yang benar adalah a. .73,72 rpm

3. Satuan kecepatan putaran mesin bubut adalah ....   a. m/sekon   b. putaran/menit   c. kali/sekon   d. putaran/detik   e. langkah/detik

Jawaban yang benar adalah b. putaran/menit

4. Untuk dapat mengitung besamya kecepatan putaran mesin bubut juga ditentukan oleh ....   a. kecepatan mesin   b. setelan mesin   c. diameter bahan   d. kelistrikan   e. operator

Jawaban yang benar adalah c. diameter bahan

5. Penjelasan dari makna rpm adalah ....   a. diameter benda   b. kecepatan potong   c. kecepatan pemakanan   d. kecepatan putaran mesin   e. kecepatan pengerjaan bahan

Jawaban yang benar adalah d. .kecepatan putaran mesin

6. Untuk dapat mengitung besamya kecepatan potong harus diketahui   a. kecepatan mesin   b. setelan mesin   c. diameter bahan   d. kelistrikan   e. operator

Jawaban yang benar adalah c. diameter bahan

7. Sebuah baja lunak dengan kecepatan potong (Cs) 35 dan diameter 20 mm akan dibubut dengan pahat HSS. Kecepatan putaran mesinnya adalah ....   a. 500 put/mnt   b. 550 put/mnt   c. 557 put/mnt   d. 590 put/mnt   e. 597 put/mnt

Jawaban yang benar adalah c. .557 put/mnt

8. Bahan logam kuningan berdiameter 40 mm dibubut dengan putaran mesin 400rpm. maka besamya kecepatan potong bahan tersebut adalah... mm/menit   a. 10,24   b. 20,24   c. 30,24   d. 40,24   e. 50,24

Jawaban yang benar adalah e. 50,24

9. Kecepatan potong untuk mengebor baja lunak Cs 25 meter/menit dan diameter bor yang digunakan 20 mm,secara teoretis putaran mesinnya adalah ... put/menit.   a. 398,08   b. 450,78   c. 531,78   d. 1.25   e. 3.14

Jawaban yang benar adalah a. 398,08

10. Bahan logamkuningan berdiameter 20 mm dibubut denganputaran mesin 200 rpm,maka besarnya kecepatan potong bahan tersebut adalah ... mm/menit.   a. 12,56   b. 14,56   c. 16,56   d. 40,24   e. 50,24

Jawaban yang benar adalah a. 12,56

11. Salah satu parameter yang harus diperhatikan untuk menghitung kecepatan mesin bubut adalah   a. diameter pencekam   b. operator   c. kecepatan mesin   d. setelan mesin   e. diameter benda kerja

Jawaban yang benar adalah a. diameter pencekam

12. Klasifikasi alat potong berdasar bahannya adalah ....   a. karbida dan sianida   b. titanium dan sianida   c. karbida dan HSS   d. batu giok dan silika   e. HSS dan sianida

Jawaban yang benar adalah c. karbida dan HSS

13. Bahan yang memiliki kecepatan potong bahan tercepat adalah ....   a. kuningan   b. tembaga   c. perunggu   d. aluminium   e. baja lunak

Jawaban yang benar adalah b. tembaga

14. Panjang sayatan tiap satuan waktu disebut pula   a. kecepatan potong   b. kecepatan putar   c. kecepatan bubut   d. putaran mesin   e. diameter sayat

Jawaban yang benar adalah a. kecepatan potong

15. Pada saat proses pembubutan berlangsung,pahat bubut memotong benda kerja yang sedang berputar dan menghasilkan sayatan atau potongan besi yang menyerupai kawat spiral,serpihan,atau dapatjuga berupa bubuk/serbuk besi yang disebut ....   a. grajen   b. tatal   c. bubutan   d. famir   e. awul-awul

Jawaban yang benar adalah b. .tatal

16. Tergantung pada apakah putaran mesin pada waktu membubut?

Tergantung dari diameter bahan dan kecepatan memotong.

17. Tergantung pada apakah kecepatan potong pada waktu membubut?

Tergantung dari kekerasan bahan. Untuk mengebor putaran ditentukan dari diameter bornya.

18. .Apakah yang dimaksud dengan kecepatan potong (Cs)?

Kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau feet/menit).

19. Bagaimanakah rumus menentukan kecepatan potong (Cs) mesin bubut?

Pada gerak putar seperti mesin bubut,kecepatan potongnya (Cs) adalah keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n). atau:Cs=π.d.n meter/menit.

20. Sebuah baja lunak berdiameter 62 mm,akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit. Berapa besar putaran mesinnya?

\begin{aligned}n&=&\frac{1000\ \bullet C_s}{\pi\bullet d}rpm\\n&=&\frac{1000\ \bullet25}{\pi\bullet62}rpm\\ n&=&\frac{1000\ \bullet25}{\pi\bullet62}rpm\\ n&=&128,41rpm \end{aligned}

21. Jelaskan yang dimaksud dengan kecepatan putaran mesin bubut!

Yang dimaksud kecepatan putaran mesin bubut adalah. kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit.

22. Sebutkan rumus yang digunakan untuk menentukan putaran mesin!

\begin{aligned}n=\frac{1000\ \bullet C_s}{\pi\bullet d}rpm\end{aligned}

23. Sebutkan faktor penentu untuk penghitungan kecepatan putaran mesin!

a. Material benda kerja dan alat potong (Cs) b. .Diameter bahan yang akan dibubut (d)

24. .Sebuah baja lunak berdiameter 35 mm,akan dibubut dengan kecepatanpotong (Cs) 22 meter/menit. Berapa besar putaran mesinnya ?

Diketahui:Cs . .=22 m/menit D . .=35 mm Ditanya:n .=...? Dijawab:\begin{aligned}n&=&\frac{1000\ \bullet C_s}{\pi\bullet d}rpm\\ n&=&\frac{1000\ \bullet22}{\pi\bullet35}rpm\\ n&=&\frac{22.000}{109,9}rpm\\n&=&200,181\ rpm \end{aligned}

25. Hitung putaran mesin jika penyetelannya baja lunak (Cs=35m/min),diameter 20 mm,akan dibubut dengan pahat HSS!

Diketahui:Cs=35 m/menit d=20 mm Ditanya:n=...? Dijawab:\begin{aligned}n&=&\frac{1000\ \bullet C_s}{\pi\bullet d}rpm\\ n&=&\frac{1000\ \bullet35}{\pi\bullet20}rpm\\ n&=&\frac{35.000}{62,8}rpm\\ n&=&557,325\ rpm\end{aligned}

26. Sebuah baja lunak berdiameter 2,5 inci,akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 20 meter/menit. Berapa besar putaran mesinnya?

Satuan inci bila dijadikan satuan mm harus dikalikan 25,4 mm. Dengan demikian diameter 2,5 inci=2,5 x 25,4=63,5 mm. Maka putaran mesinnya adalah \begin{aligned}n&=&\frac{1000\bullet C_s}{\pi\bullet d}\\ n&=&\frac{1000\bullet20}{\pi\bullet63,5}\\ n&=&100,35\ rpm \end{aligned}jadi putaran mesin yang digunakan untuk mengerjakan baja lunak berdiameter 2,5 inchi adalah sebesar 100,35 rpm.

27. Sebutkan berbagai faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan kecepatan potong!

a. Ukuran bahan yang dikerjakan b. Ukuran bagian tatal yang terpotong (dalamnya pemotongan x kecepatan pemakanan) c. Tingkat kehalusan yang diinginkan d. Bahan pahat atau alat potong yang digunakan e. Karakteristik bentuk pahat f. Pencekaman/penjepitan benda kerja g. Macam dan keadaan mesin bubut h. Kekuatan bahan i. Tingkat kekasaran.

28. Sebut dan jelaskan macam gerakan dalam membubut!

a. Gerakan berputar merupakan Kecepatan putar benda kerja digerakkan pada pahat,dan disebut kecepatan potong. b. .Gerakan memanjang merupakan gerak pemotongan yang arahnya sejajar dengan sumbu benda kerja. c. .Gerakan melintang merupakan gerak pemotongan yang arahnya tegak lurus terhadap sumbu benda kerja,maka disebut gerakan melintang atau pemotongan permukaan{facing).

29. .Mengapa pengaturan putaran pada suatu mesin bubut,mesin frais,dan mesin bor sangatlah dibutuhkan?

Karena pada putaran mesin yang terlampau tinggi melebihi perhitungan sebenarnya,akan mengakibatkan alat potong akan menjadi panas,sehingga terjadi perubahan struktur pada logam alat potong,sehingga alat potong cenderung menjadi panas dan alat potong akan cepat menjadi tumpul.

30. Apa yang dimaksud dengan putaran mesin bubut?

Putaran mesin bubut adalah putaran sumbu utama dengan satuan putaran per menit atau rpm (rotation per minutes).

Kecepatan putaran mesin bubut dapat dihitung dengan rumus. Hal ini adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh kecepatan putar pada mesin bubut agar bisa melakukan penyayatan atau pemotongan dalam satuan putaran/menit. Maka dari itu, besarnya kecepatan potong dan keliling benda kerja akan sangat mempengaruhi besarnya putaran mesin.

Kalau kamu sudah bisa mengetahui kecepatan potong, kecepatan penyayatan dan diameter benda kerja dalam bentuk nilai, maka kamu bisa dengan mudah menentukan waktu pembubutan yang agak sesuai jadwal dan terencana.

Rumus Putaran Mesin Bubut

Mari kita ambil salah satu soal dengan cara pengerjaannya ya. Misalnya kamu punya baja lunak dengan diameter ( Ø ) 62 mm. Lalu kamu akan membubutnya dengan kecepatan potong ( Cs ) 25 meter/menit. Maka berapa besar kecepatan putaran ( Rpm ) yang akan dihasilkan?

Jadi, kecepatan putar mesinnya yaitu sebesar 128,415 putaran per/menit.

Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit – Rpm)

Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:

Materi Kecepatan Putar Mesin Bubut

Tabel Kecepatan Potong Mesin Bubut

Pahat potong bubut ini ada banyak macamnya. Dua diantaranya yaitu jenis High Speed Steel (HSS) dan jenis Tungsten Carbide. Untuk kecepatan potong dari kedua jenis material ini jelas berbeda. Jenis Carbide bisa lebih cepat dalam melakukan pemotongan dibandingkan HSS. Berikut adalah tabel kecepatan potong mesin bubut dilihat berdasarkan Surface Feet per Minute (SFM) nya :

Contoh bengkel bubut kita memiliki pisau insert pahat berbahan carbide dan benda kerja berbahan aluminium dengan diameter 2″. Maka akan didapatkan RPM yang sepatutnya disetting ketika akan mulai aksi machining. Yaitu sebesar 1432 hingga 1910 RPM dengan menggunakan rumus diatas. Selanjutnya pengaturan feeding yang disesuaikan.

Penggunaan RPM pada mesin sangat bergantung pada jenis operasi bubut. Dalam hal ini tergantung juga dengan jenis material dan jenis tool. Penggunaan G-code G96 dan G97 dan program dengan melihat jenis pekerjaan, untuk operasi facing dan cutting, disarankan menggunakan G-96 dengan satuan spindel berdasarkan kecepatan potong yang kita inginkan. Sedangkan untuk penggunaan G-97, penentuan putaran spindel didasarkan oleh rotation per minute dengan putaran tetap (konstan).

Dalam hal pemilihan RPM (G-97) maupun kecepatan potong (G-96) ini harus memenuhi pedoman yang telah ditetapkan. Sebagai tambahan utk menentukan nilai Cs (kecepatan potong) pada G-96 ini dengan cara nilai SFM dibagi 3.3. Bila nilai SFM carbide pada mild steel bernilai 300 maka nilai Cs bernilai 90.90. Dengan ini program menjadi G96 S90.90 M03 dengan modal misalkan G50 (atau G92) S2000 (batas max. putaran dalam satuan RPM).

Kecepatan Putaran Mesin Bubut Dapat Dihitung Dengan Rumus

Karena pada setiap bahan nilai kecepatan potong sudah menjadi aturan baku, jadi yang hanya bisa diatur dalam proses penyayatan hanya  benda kerja atau putaran mesin. Maka kecepatan putaran mesin bubut dapat dihitung dengan rumus yang sudah menjadi patokan yaitu:

Cs = π.d.n Meter/ menit

nah, disini kan satuan dari keduanya kan masih berbeda ya. jadi satuan pada kecepatan potong dan diameter pada benda kerja harus kamu samakan terlebih dahulu dengan cara mengalikan angka 1000 mm dengan nilai kecepatan potong. Rumusnya bagaimana sih? n =  (1000.Cs)/(π .d) Rpm

keterangan lebih rinci biar pada paham nih.

d : diameter benda kerja ( mm )

Cs : kecepatan potong ( meter/menit )

Π : nilai konstanta = 3,14

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi

Nah, tips dan tricks teknik bubut ini bisa banget kamu coba dan praktikan nih. Pada prinsipnya, semakin besar diameter yang dimiliki benda kerja, maka akan semakin lambat pula putaran yang diberikan. Dan sebaliknya, putaran akan semakin cepat kalau diameter lebih kecil.

Sedangkan untuk prinsip pada tebal pemakanan ( deep of cut ), kecepatan mesin harus diatur sepelan mungkin pada pemakanan yang lebih besar. Sebaliknya, kecepatan mesin harus lebih tinggi pada pemakanan yang kecil.

Mau menghasilkan benda kerja yang bagus dan mulus? Tenang, pada pemotongan kasar kamu cukup melambatkan putaran mesin dan mempercepat proses pemakanan. Adapun putaran mesin dengan tingkat putaran yang tinggi dan kecepatan pemakanan lambat digunakan pada saat pemotongan untuk tingkat penyelesaian yang halus. Demikian artikel Kecepatan Putaran Mesin Bubut Dapat Dihitung dengan rumus. Simak artikel lain di bawah ini.

Please Share This Article

Baja Karbon polosAISI-1019, 1020, 1030, 1040, 1050, 1060, 1070, 1080, 1090Paduan BajaAISI-1320, 2317, 2515,3120, 3316, 4012, 4020,4120, 4128, 4320, 4620,4720, 4820, 5020, 5120,6120, 6325, 6415, 8620,8720, 9315Baja PaduanAISI-1330, 1340, 2330,2340, 3130, 3140, 3150,4030, 4063, 4130, 4140,4150, 4340, 4640, 5130,5140, 5160, 52100, 6150,6180, 6240, 6290, 6340,6380, 8640, 8660, 8740,9260, 9445, 9840, 9850Stainless SteelsKelas standarAustenitikAnnealedFeritikMartentiticAnnealed

Didinginkan & TemperedKelas Machining AustenitikAnnealed

120-150150-170170-190190-220220-280280-350350-425125-175175-225225-275275-325325-375375-425175-225225-275275-325325-375375-425135-185225-275135-185135-175175-225275-325375-425135-185

80-12070-9060-8050-7040-5030-4015-3060-8050-7045-6035-5530-4015-3050-7040-6030-5025-4015-3040-5030-4050-6055-7050-6030-4015-3080-100

Rumus Kecepatan Putaran Mesin Bubut

Untuk informasi mengenai rumus kecepatan putaran mesin bubut berupa dasar-dasar perhitungan, tabel-tabel dan sebagai dasar dari teknologi proses pemotongan juga penyayatan pada mesin bubut maka dibuatlah beberapa parameter pemotongan yang meliputi Kecepatan pemakanan ( Feed-F ), kecepatan potong ( Cutting seed-Cs ), waktu proses, pemesinan, dan kecepatan putaran mesin bubut ( Revolution permenit-Rpm ). Hal-hal yang menjadi dasar-dasar tersebut yang disebut dengan parameter pemotongan.

Kamu gak usah repot-repot! Karena para ahli telah banyak meneliti berbagai macam bahan teknik yang biasa digunakan untuk kecepatan potong pada proses pemesinan. Jadi, kalau kamu mau menggunakan bahan

tertentu untuk memotong/menyayat, kamu cukup menyesuaikan bahan apa yang akan dibubut dan jenis alat potong apa yang akan digunakan dengan melihat pada tabel yang sudah dibuat dan dipatenkan para ahli dan disepakati oleh seluruh ahli mesin. Jadi kamu gaperlu pusing lagi deh dalam menentukan jenis alat potong mana yang cocok untuk membubut suatu bahan tertentu yang sesuai dengan permintaan customer.

Tabel kecepatan potong ( Cs ) juga menyertakan jenis bahan alat potongnya loh. Mungkin kamu sudah gak asing lagi dengan alat potong jenis HSS ( High Speed Steel ) dan karbida ( Carbide ). Tapi, dari kedua bahan tersebut ternyata alat potong jenis karbida memiliki kecepatan potong yang lebih cepat dibanding dengan alat potong jenis HSS.

Kecepatan Pemakanan (Feed – F) – mm/menit

Adapun beberapa faktor yang harus tukang bubut pertimbangkan saat akan menghitung ingsutan atau kecepatan pemakanan diantaranya adalah:

Kesiapan-kesiapan mesin dan peralatan tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan mesin agar bisa mengoptimalkan kecepatan pemakanan pada saat proses pembubutan dimulai. Pada pertimbangan-pertimbangan di atas, kecepatan pemakanan tidak selalu menjadi poin utama untuk mendapatkan permukaan yang halus. Karena, kalau kamu mau mendapat hasil akhir ( finishing ) yang lebih bagus dan halus, maka kecepatan pemakanan dibuat rendah.

Nantinya seberapa besar bergesernya pahat bubut ( f ) dalam satuan mm/putaran yang dikalikan dengan besar putaran mesin dalam satuan putaran akan menentukan besar kecepatan pemakanan ( F ). Jadi untuk mencari kecepatan pemakanan ( F ) itu digunakan rumus: F = f ∙ n

n : putaran mesin ( putaran/ menit ) f  : besar pemakanan atau bergesernya pahat ( mm/putaran )

Contoh penyelesaian soalnya adalah,

Pada sebuah benda yang akan dibubut diketahui putaran mesinnya ( n ) adalah 750 putaran/menit dengan besar pemakanan ( f ) 0,2 mm/putaran. Berapa besar nilai kecepatan pemakanan ( F ) yang dimiliki benda kerja tersebut ?

Penyelesaian: F = f ∙ n

Maka, F = 0,2 x 750 = 150 mm/menit

Penjelasan Singkat Waktu Pemesinan Bubut

Disamping persiapan alat, mesin, dan bahan yang akan dipakai, disini juga kamuyang butuh jasa bubut harus memperhatikan jalannya waktu proses pemesinan. Tentu saja hal ini penting diketahui oleh para teknisi demi lancar dan mudahnya kalau sudah mengetahui berapa banyak waktu yang dibutuhkan pada kegiatan produksi dan perencanaan lainnya.

Gimana caranya supaya kita bisa menghasilkan pembubutan yang halus dan worth to buy? Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus kamu perhatikan yang diantaranya adalah kekerasan bahan/material, kecepatan putaran mesin bubut (Speed Spindle), kedalaman pemakanan (Deep of Cut), dan kecepatan asutan pemotongan (Feeding).

Anda mungkin ingin melihat